Dalam beberapa bulan terakhir, sebuah ungkapan unik terus bergema di berbagai platform media sosial:
"marriage is scary" (pernikahan itu menakutkan). Sebagai seseorang yang mempelajari sastra, saya tergerak untuk mencermati bagaimana sentimen ini tercermin dalam penggambaran gelap pernikahan di sinema kontemporer. Film-film modern, khususnya di Indonesia, semakin menggambarkan pernikahan bukan sebagai akhir dongeng yang bahagia, melainkan sebagai awal dari sebuah transformasi yang kompleks dan terkadang menggelisahkan. Pergeseran perspektif narasi ini memunculkan pertanyaan menarik: Apakah penggambaran sinematik ini hanya mencerminkan kegelisahan kaum muda tentang komitmen, atau justru secara aktif membentuk persepsi generasi ini tentang pernikahan?
KEMBALI KE ARTIKEL