Salah satu bentuk nyata dari rasisme dalam pendidikan adalah pengelompokkan siswa berdasarkan ras. Fenomena ini kerap terjadi tanpa disadari, di mana siswa dari ras tertentu cenderung berkumpul di satu kelompok, baik dalam kegiatan belajar maupun sosial. Sebuah buku, dijelaskan bahwa hal ini merupakan respons alami terhadap diskriminasi sosial yang mereka alami di luar sekolah. Siswa yang merasa terpinggirkan cenderung mencari kenyamanan dan dukungan di antara sesama yang memiliki pengalaman yang sama.
Rasisme dalam pendidikan juga memperburuk kesenjangan sosial dan merugikan peluang masa depan siswa. Di beberapa daerah, kebijakan pendidikan yang tidak baik dapat membatasi akses pelajar dari ras atau etnis tertentu terhadap pendidikan yang berkualitas. Dalam konteks Indonesia, meskipun pendidikan dasar bersifat gratis, kualitasnya seringkali berbeda tergantung pada lokasi dan latar belakang siswa.
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah dapat diambil. Salah satu cara efektif untuk melawan rasisme di dunia pendidikan adalah dengan memperkenalkan kurikulum yang baik dan mengedukasi siswa tentang pentingnya keberagaman di negara kita. Selain itu, penting untuk mengadakan pelatihan bagi guru dan staf sekolah agar mereka lebih siap dan peka terhadap masalah rasisme dan diskriminasi agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan adil. Selain itu, meningkatkan keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan juga dapat membantu mengurangi prasangka buruk tentang perbedaan ras yang berkembang di kalangan siswa.
Daftar Pustaka
 Tatum, Beverly Daniel. Why Are All the Black Kids Sitting Together in the Cafeteria? Basic Books, 1997.
 Vocasia. "Cara Mengatasi Rasisme dalam Dunia Pendidikan." Vocasia. https://www.vocasia.com/cara-mengatasi-rasisme
 Detik.com. "Rasisme di Sekolah: Masih Jadi Isu di Dunia Pendidikan." Detik.com. https://news.detik.com/rasisme-di-sekolah
