Kaum marginal di kota-kota besar tinggal—bahkan beranak-pinak—di bantaran kali, sepanjang rel, kolong jembatan atau
slum area lainnya. Dengan kondisi lingkungan tersebut seringkali, jika diamati baik-baik, kita dapat melihat pola mata pencaharian yang identik. Kalau tidak mulung botol di tong sampah,
yaa mengais rupiah di lampu merah. Ataupun yang sedikit lebih estetis dan
skillful menjetikkan jemari pada senar gitar, menabuh rebana, atau mengocok
kecerekan sembari menyanyi bak musisi berpanggung jalanan.
KEMBALI KE ARTIKEL