Setelah  runtuhnya komunisme teroganisir yang dipimpin oleh  Uni Soviet, Amerika telah kehilangan 'The Other'-nya. Satu dekade setelah itu, Amerika mencari 'The Other' yang  bisa menjadi musuh secara nyata dan bukan metafora sebagaimana prinsip teologi politik Schmitt yang memberi inpirasi bagi politik kontemporer saat ini, terkhusus Barat. Menurut Schmitt, dunia dibagi menjadi 'Musuh' dan 'Kawan' untuk melindungi peradaban manusia dari  kehancuran. Kehidupan manusia bisa berjalan semestinya jika ada perjuangan, dan musuh itu diperlukan agar menjamin etis perjuangan.
KEMBALI KE ARTIKEL