Kata seorang filsuf, "Kekuasaan  itu cenderung korup dan kekuasaan mutlak adalah mutlak korup". Ini pernyataan yang sudah tidak asing ditelinga, apalagi bagi yang mengaku mahasiswa. Babah-pun pada acara "Catatan Najwa" di STAI beberapa waktu lalu, pernah menyitir adagium di atas. Lantas secara jujur, kita timbul pertanyaan begini:  Apa iya memang seperti itu kekuasaan diidentikkan? Jika memang iya, apa permasalahan mendasarnya? Mari kita urai secara sederhana.
KEMBALI KE ARTIKEL