Ratih termenung. Ini sudah kali keempat dia melahirkan dan anak yang dilahirkan perempuan lagi. Dan jarak antara hanya sekitar 2 tahun. Lelah. Ratih tak menyangka akan seperti ini. Ratih tak menyangka suaminya punya pikiran kolot tentang anak perempuan dan laki-laki. Dia menyesal sewaktu belum menikah dia tak pernah mebicarakan banyak hal tentang pandangan pernikahan. Dia anggap suaminya seperti dirinya. Awal memang dirinya masih bisa bekerja tapi setelah punya anak dan tak ada yang bantu akhirnya terpaksa Ratih berhenti kerja. Alasan mau ada pembantupun ditolak suaminya karena dia bilang ya istri tugasnya di dapur. Ratih masih bisa menerima walau berat. Setiap hari rasanya lelah yang dia hadapi. Mulai dari masak, beberes rumah dan ngurus anak. Bertambah lagi anak kedua, betapa Ratih kewalahan . Tubuhnya setiap hari remuk redam. Sampai suatu hari Ratih bilang cukup anaknya dua saja.
KEMBALI KE ARTIKEL