Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Pengawas TVRI Mundur Karena Tekanan Pimpinan DPR

15 Oktober 2010   07:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:24 337 0
[caption id="attachment_290589" align="aligncenter" width="500" caption="Dewan Pengawas TVRI KompakMundur_asrul"][/caption]

Lima anggota Dewan Pengawas TVRI periode 2006-2011, antara lain; Hazairin Sitepu (ketua), Prof. Musyra Asyarie, Hj. Retno Intani ZA, Abraham Isnan, dan Robik Mukav, kelimanya menyatakan mengundurkan diri dihadapan anggota Komisi I DPR-RI, rabu (13/10). Menurut informasi yang dapat dipercaya, bahwa mereka mengundurkan diri karena tekanan politik makin kuat ahir-ahir ini, terutama dari pimpinan DPR-RI.

Katanya, mereka (dewan pengawas) sebagai professional tidak bisa bekerja dengan baikdan nyaman karena disebabkan tekanan politik tersebut. Katanya lagi, pimpinan DPR RI terlalu jauh mencampuri urusan lembaga dan profesionalitas lembaga.

Benar-benar ini kejadian aneh dan luar biasa, karena semuanya mengundurkan diri. Aneh bin ajaib, tapi mungkin sekaligus dapat dipetik hikmah dan belajar “komitmen” dari mereka berlima tersebut. Ini baru manusia super, tidak mau bekerja diluar norma dan kaidah profesionalismenya sebagai orang yang diberi tanggungjawab pada lembaga tersebut.

Inilah sebuah fakta bahwa di republic ini tidaklah beres dalam pengelolaannya. Lagi-lagi sebuah BUMN, nah apalagi TVRI yang sangat vital bagi sebuah lembaga publik yang bekerja dan berhubungan dengan informasi, diperlakukan seperti layaknya milik person. Padahal TVRI ahir-ahir ini sudah mulai menampakkan jati dirinya, banyak kemajuan saat dibawah pemantuan dewan pengawas, wow….semestinya prestasi itu diapresiasi bukan diobok-obok atau ditekan.

Bagaimana nasib BUMN yang lain, apa juga demikian, semoga BUMN di Indonesia tidak menjadi ATM para pejabat elit negeri ini....... Semoga

Pesan dan Solusi Untuk Partai Demokrat

Selama setahun kepemimpinan Marzuki Alie di DPR, banyak blunde politik yang telah dilakukannya, misalnya, soal dan aspirasi, soal pertemuan pimpinan DPR dengan calon Kapolri, Komjen Timur Pradopo. Dan terakhir ya tentu intervensi kepada TVRI ini, entah apalagi ke depan. Blunder politik yang dilakukannya ini membuat figure Marzuki Alie, Partai Demokrat, Pak SBY dan tentunya DPR sendiri makin merosot. Ini resiko yang harus diterima, dengan lebih mundur saja sebagai Ketua DPR, atau Partai Demokrat sebaiknya mempertimbangkan kembali eksistensi Marzuki Alie tsb. Karena ini semua akan merusak citra Partai Demokrat itu sendiri, khususnya dimata konstituennya.

Jelaslah bahwa blunder-blunder yang dilakukan Marzuki Alie tersebut, itu dikarenakan ada perbedaan mendasar antara pimpinan DPR lainnya dan tentunya anggota DPR sendiri. Kepada Bung Anas Urbaningrum, selaku Ketum Partai Demokrat, ini merupakan pekerjaan rumah (PR) besar dan berat buatmu Bung @Anas. Tapi saya yakin Anda mampu mengatasi semua ini, semoga Presiden SBY selaku Pembinan Partai Demokrat menyikapi hal ini, karena ini bukan cuma ancaman Partai Demokrat kini dan yang akan datang, tapi ancaman bagi rakyat Indonesia.

asrulhoeseinBROTHER

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun