Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Strategi SBY di Kongres II Partai Demokrat

25 Mei 2010   14:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:58 741 0
PestaKongres II Partai Demokrat di Hotel Mason Pine, Bandung, Jawa Barat telah usai, (dibuka klik di sini dan ditutup klik di sini oleh Pembina Partai Demokrat yang sekaligus Presiden RI, Pak Yudhoyono). Kongres tsb. telah melahirkan ketua umum baru, (AU) Dr. Anas Urbaningrum (Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR-RI), setelah mengalahkan “pesaingnya” dalam dua putaran masing-masing .(AM) Dr.A.Alifian Mallarangeng (Menegpora) dan (MA) Marzuki Ali (Ketua DPR-RI). Tidak dipungkiri dan memang pantaslah AU menduduki jabatan tersebut dibanding dua kandidat lainnya itu. AU sosok politisi santun dan bersahaya serta punya latar belakang organisasi dan politik yang mumpuni.

Dalam tulisan ini, saya mencoba mengajak teman semuanya untuk menganalisa benar tidaknya dugaan (analisa) saya mengenai perjalananKongres II Partai Demokrat tersebut, karena menurut saya, hampir dipastikan semua kebijakan strategis di Partai Demokrat, tidak lepas dari pikiran dan pengaruh SBY (dan itu pantas sebagai pendiri sekaligus Pembina Partai Demokrat).

Begini…..Kelihatan dengan kasat mata bahwa kongres ini tetap dibawah manage SBY (manage sebagai kata pengganti intervensi….halus sedikitlah..hahahaha). Kenapa saya analisa demikian, alasannya klise saja, bahwa AM berasal dari Sulawesi (mewakili Indonesia Timur), MA mewakili Sumatera dan AU mewakili Jawa khususnys Jawa Timur (provinsi asalSBY=AU), terlepas dari alasan tsb. AU lebih segalanya dibanding kandidat lainnya, kedekatan AM dan SBYserta AU dan SBY punya kedekatan yang berbeda, namun sama-sama dekat sebenarnya, lagi pula, kader lain Partai Demokrat sampai saatini (maaf) tidak/belum ada yang bisa melanjutkan perjuangan atau mendekati karakter SBY selain AU, untuk “mungkin” bisa menjadi presiden ke depan sebagai putera mahkota. AU memang kelihatan dipersiapkan untuk itu.

Bagi saya, SBY memangmempersiapkan AU dari awal untuk menjadi atau terpilih Ketum Partai Demokrat 2010-2015 di Kongres II tsb ( sebuah strategi pilihan yang cerdas). Memang nampak cerdas dan cerdik strategi SBY kali ini (mengikuti pesan-pesan Sun Tzu, ahli strategi dari China, baca buku seni perang/bisnis Sun Tzu klik di sini) dan SBY menggunakan strategi China Kuno itu, jadi hasilnyakelihatan nampak “halus” terjadi proses demokratisasi pada kongkres tsb. Saya berpikir dan bertanya dalam hati ….. Nah sekarang saya bertanya pada teman semuanya. Apakah AM sadar dengan rencana dan strategi SBY ini ????, bila tidak sadar, maka “alamat kiamat” bagi AM beserta FOXnya, dengan ini akan terjadi (disini titik awal) perpisahan atau perseteruan SBY dan AM. Tapi AM harus sadar bahwa itu merupakan dinamika (seni) politik. Namun bila AM mengetahui dan fahan rencana itu (atau memang berkolaborasi dengan SBY menggunakan strategi itu) maka dapat dipastikan bahwa pengeluaran iklan (advertising) AM yang “gebyar” itu dalam pesta kongres kali ini merupakan pengeluaran (investasi) Partai Demokrat untuk pencitraan pada pemilu 2014, bukan pencitraan person AM (tidak perlu heran). Pengeluaran biaya iklan bila pencitraan seorang AM sungguh besar (dan itu bodoh dan sangat bodoh) sebuah perbuatan atau proyek mubadzir, tapi bila dianggap pengeluaran Partai Demokrat, yah..anggap pengeluaran biasa-biasa saja dan wajar (anggap biaya/DP untuk pemilu 2014…hehehehehe), hitung-hitung sebagai investasi Partai Demokrat ke depan, karena tentu seluruh kader Partai Demokrat sadar bahwa suaranya akan terpuruk di 2014 kalau tidak menyiapkan diri dari awal (akibat Kasus Century). Ini pula menjadi PR besar bagi AU sebagai ketum baru…Mampukah AU melewatinya….Kita tunggu.

Cerdas memang SBY…kenapa ? Ibas (putranya) di tempatkan (setidaknya SBY setuju) sebagai tim sukses AM, dengan Ibas AM kelihatan diatas angin.MA katanya kalau menang akan menempatkan Ibas sebagai Sekjen Partai Demokrat, sementara AU bergerak tanpa Ibas, sepertinya AU berjalan tanpa dukungan Cikeas (SBY), Ibas lebih merupakan pion , sekaligus peluncur dan bisa pula berlaku sebagai kuda, dan itu sah-sah saja. Strategi itu menurut “Sun Tzu” disini dan di sini, adalah mengkategorikan Ibas sebagai mata-mata hidup.

Namun bagi saya (tapi mungkin saya keliru) AM tidak sadar dengan strategi ini, kenapa…. Seminggu terakhir MA baru aktif dan menyatakan kesiapan ikut mencalonkan diri sebagai kandidat ketum partai demokrat. Disini SBY mungkin ketakutan bila hanya AM dan AU bertarung di kongres (memang bisa kalah AU, bila hanya bersama AM) karena melihat AM sangat serius dan begitu gencar/ambisius beriklan(tanpa mempertimbangkan strategi beriklan) dan show ke DPC/DPD (AM full power, dana cukup besar untuk itu). Kehadiran MA sebagai kandidat,jelas disini suara AM pada putaran pertama pecah (ada ke MA dan AU, AM cuma mengantongi 82 suara, sungguh kasian dibanding iklannya) dan memang AM harus dijatuhkan di putaran pertama. Dengan kondisi pada putaran pertama itu, nampak pasti SBY memang mengarahkan AU sebagai Ketum Partai Demokrat. Permainan strategi politik ini sangat cantik, dan saya salut buat Pak Beye, namun semua ini dilaksanakan sedemikian rupa agar pelaksanaan kongres partai demokrat mencerminkan profesionalisme dalam berpolitik “sangat demokratis” dimata masyarakat, outputnya agar dapat mendulang/menopang suara di pemilu 2014, minimal mempertahankan suara pilpres 2009, ini sebuah investasi politik yang memang harus dilaksanakan oleh partai demokrat, akibat memudarnya kepercayaan masyarakat sekarang ini, dan tentu disebabkan kasus Bank Century.

Dalam sepekan ini, kabinet AU akan terbentuk. Penempatan posisi sang pion tadi (Ibas), AU perlu hati-hati, sesuaikan kemampuan Ibas, AU harus berpikir dan bertindak professional/cerdas/strategis dalam menempatkan Ibas di kabinetnya serta kader lainnya. Karena jelas dan pasti Ibas diperhitungkan untuk menduduki jabatan sekjen Partai Demokrat 2010-2015. Pesan buat AU, tempatkanlah Ibas diposisi sesuai kemampuannya (jangan berdasar karena putera SBY tapi lebih sebagai the right man and the right job). Ibas mungkin belum tepat di sekjen (minimal wasekjen atau salah satu unsur ketua DPP). Kalau Ibas dipaksakan duduk di sekjen (artinya benarlah sudah bahwa Kongres II Partai Demokrat, dimanage oleh SBY namun cara aplikasi “output” yang keliru dan itu akan berakibat fatal buat SBY sendiri dan tentu pula kedepan negative bagi Ibas yang sekarang duduk sebagai Anggota DPR-RI). Ibas belum mampu duduk di sekjen, jabatan ini berat dan membutuhkan waktu dan pengalaman berpartai/berpolitik, karena harus menghadapi banyak pihak (eksternal dan Internal)……..Ibas lebih payah hadapi eksternal (maaf, bukan berarti berpikir negatif tentang Ibas, namun itu fakta, Ibas masih punya pengaruh lebih sebagai putra presiden belum sebagai politikus/profesional). Biarkan AU memilih dan membentuk kabinetnya sesuai pengalamannya (organisasi dan politik), kalau mau sukses Partai Demokrat ke depan, biarkan AU bekerja secara professional, jangan ada tekanan, termasuk atau terlebih dari pengaruh dan tekanan Cikeas. Kalau memang demikian maka saya yakin strategi SBY pada Kongres II Partai Demokrat tsb akan berakhir dengan suka-cita di 2014. Namun bila tidak akan terjadi perpecahan yang lebih dahsyat lagi sebelum pemilu 2014 dan dipastikan suara Partai Demokrat akan jatuh dan tersungkur di Pemilu 2014. Semoga AU dan SBY bertindak “lebih” bijak pasca Kongres II Partai Demokrat ini.

Dinyakini bersama bahwa AU mampu membawa angin segar/perubahan bagi Partai Demokrat, terbukti AU akan konsen di partai, bahwa AU akan mundur/berhenti menjadi Anggota DPR-RI (itu janjinya sebelum kongres), bukan mundur dari Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR-RI saja, namun total akan meninggalkan DPR-RI Senayan. Sungguh hebat keputusan itu, klik di sini, Bung AU salut deh….(bila sekjen nanti terpilih dari salah satu anggota parlemen/menteri, ya sebaiknya mundur juga ikuti jejak AU)….Tradisi mundur ini (PKS sdh lebih dahulu melakukan hal itu, dan sebaiknya diikuti partai lain) ........ Sukses untuk Anda……Amin.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun