Kampung kami sedikit unik. Dĩ kampung kami ini mayoritas penduduk lelaki usia produktifnya pergi merantau ke kota untuk mencari nafkah. Ada yang menjadi pengusaha, bergelut di dunia politik, PNS, Paramedis, guru. Dan, ini paling banyak; menjadi pekerja bangunan. Meski banyak yang pergi merantau kampung ini selalu terlihat sibuk. Mobil omprengan (moda angkutan tidak resmi) selalu keluar masuk kampung mengangkut warga yang berangkat ke kota dan yang mudik ke kampung. Setiap hari panggung hiburan mudah ditemui berpindah dari halaman rumah warga yang satu ke halaman rumah warga yang lainnya. Setiap malam juga siang selalu saja terdengar alunan musik; dangdut, pop, tarling, degung jaipong dari panggung yang berpindah pindah. Arak arakan bujang sunat di atas tandu berhias kerap menjadi tontonan.