Tentu saja yang namanya bermain air pasti dilakukan, udara yang sejuk dan segar membuat aku dan adikku ingin segera ke sungai untuk mandi, bermain memakai ban pelampung. Entah kenapa air sungai tiba-tiba deras, dan membuat aku dan adikku semakin ke tengah sungai sehingga kakikupun tak mampu menapak dasar sungai. Aku melihat adikku sudah kemasukan air, dan tangankupun tak mampu menggapainya. Aku juga mulai merasakan lemas, dalam hati aku hanya mampu berdoa, Tuhan ampuni segala dosaku, kalau ini memang ajalku, pasrah dan ikhlas hanya itu yang bisa aku lakukan.
Sekilas kulihat ayahku yang mulai menarik tubuh adikku dan tiba-tiba badanku juga mulai terangkat keatas, aku mulai menghirup udara lagi, ketika tangan itu membawa ku ke tepian sungai, "alhamdulillah" hanya itu yang terucap dari bibir penyelamatku, aku sempat melihatnya beberapa detik tanpa mengucapkan kata apapun saat itu, ia seorang pemuda yang sampai saat ini aku tidak tahu namanya. Terima kasih teman, kau meyelamatkan hidupku.