Sangkal putung atau tukang urut tradisional telah menjadi pilihan pengobatan alternatif bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam menangani kasus fraktur dan dislokasi. Namun, maraknya praktik ini memicu perdebatan tentang keamanan dan efektivitasnya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dampak sangkal putung terhadap kesehatan pasien fraktur dan dislokasi, serta membandingkan dengan pengobatan medis konvensional.