Mohon tunggu...
KOMENTAR
Dongeng Pilihan

Genting & Rahasia

1 Oktober 2014   09:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:50 24 0
Sambungan dari sekuel sebelumnya....:)

Satria elang biru berkelebat dengan cepat menuju keraton istana kepatihan. Dalam bathinnya dia bertanya-tanya masalah genting apakah yang sedang dihadapi negeri antah berantah ini. Seperti di ceritakan disekuel sebelumnya ada empat senopati pinilih yang ditugaskan untuk menjaga ketentraman persiapan sayembara ini, mereka adalah satria kembara, jalasutra, raditya serta elang biru sendiri. Keempat satria itu datang hampir berbarengan di istana kepatihan dari arah yang berbeda.

Patih Nirwasita yang sudah menunggu mereka kemudian mengajak mereka berempat menuju ruang pertemuan rahasia. ruangan yang hanya digunakan untuk keperluan yang mendesak dan bersifat rahasia.

'Hormat kami patih', kata mereka serempak.

'Ada hal mendesak dan bersifat rahasia di balik sayembara ini yang perlu kalian ketahui dan kerjakan', begitu si patih memulai pembicaraan.

'Kami berempat siap mendengarkan dan melaksanakan titah sang patih', jawab satria elang biru mewakili teman-temannya.

'Dengarkan baik-baik, ada kegiatan rahasia dari punggawa wasita yang bekerja sama dengan Pangeran Ural dari kerajaan pegunungan ural untuk memenangkan sayembara ini dengan cara yang tidak terhormat', sambung sang patih. Pada sekuel sebelum dijelaskan bahwa pangeran ural ini berasal dari kerajaan seberang di semenanjung pegunungan ural di sekitar wilayah negeri Tionggoan.

'Kami belum jelas dengan penjelasan sang patih, mohon diperjelas', pinta satria jalasutra dengan takzim.

'Begini, saya mendapat kabar bahwa ada kerjasama bersyarat antara punggawa wasita dan pangeran ural untuk memenangkan sayembara bagi putranya', lanjut sang patih.

'Kurang ajar benar punggawa itu, dia tidak tahu berterima kasih pada sri baginda', timpal satria kembara dengan jari tangan terkepal.

'Tenang dulu kalian semua...., saya sudah mencurigai dia semenjak dahulu karena bagaimanapun dia jarang sependapat dengan keinginan sri baginda dan sebenarnya juga dia hanya sabar menunggu kesempatan dan bantuan dari pihak luar untuk menguasai kerajaan ini', papar sang patih.

'Dasar serigala berbulu domba, biar saya hajar sekarang punggawa wasita itu', timpal satria raditya.

'Sabar kalian semua, dia sudah memperhitungkan itu juga dan dia sekarang tengah mempengaruhi para pendekar lainnya yang berasal dari dalam negeri agar berdiri di belakangnya untuk memenangkan sayembara bagi putranya, dengan begitu bila putranya yang menag, maka akan memudahkan langkahnya untuk menguasai tahta kerajaan ini. Entah iming-iming apa yang dia janjikan kepada sang pangeran ural dan para pendekar untuk membantunya. yang jelas menurut laporan yang saya terima, sudah banyak pihak pendekar yang mau bergabung dengannya', papar sang patih dengan sabar.

Mendengar penjelasan panjang lebar sang patih, keempat senopati pilihan itu menjadi terdiam. Tak lama kemudian sang patihpun berkata: 'saya sengaja mengumpulkan kalian untuk berbagi tugas mengamankan sayembara itu sendiri dan juga sri baginda beserta keluarganya. Tugas ini begitu berat karena menyangkut kelangsungan negeri antah berantah, jika kita gagal menjalankan tugas ini, maka bisa dipastikan negeri kita ini akan jatuh ke tangan punggawa wasita dan sang pangeran ural dari negeri seberang'.

Membayangkan tugas berat yang akan diemban, keempat senopati pinilih itu menjadi semakin terdiam. Tiba-tiba senopati jalasutra angkat bicara: 'Gusti patih, hamba mempunyai usul bila anda berkenan'.

'Silahkan satria jalasutra', jawab patih nirwasita dengan santai.

'Untuk menghadapi para pendekar dari negeri seberang, mengapa kita tidak menggunakan para pendekar dari negeri seberang juga, karena menurut hemat saya tidak semua pendekar dari negeri seberang setuju bergabung dengan rencana punggawa wasita', kata satria jalasutra.

'Usul yang bagus, saya akan pertimbangkan. Apakah ada usulan yang lain?', tanya sang patih.

'Menurut hemat hamba paduka patih, untuk menghadapi para pendekar yang bukan dari negeri seberang, kita juga akan mengajak mereka-para pendekar dari kerajaan dan tetangga kita- yang masih setia dan mau bekerjasama dengan negeri kita ini', usul satria Raditya.

'Kalau hamba berpendapat, sebaiknya kita menampilkan dewi rempah wangi yang palsu atau tetiron selama sayembara berlangsung untuk diperlihatkan kepada para peserta, namun kita juga menyembunyikan sri baginda dan keluarganya di tempat yang rahasia sehingga mereka aman', usul satria elang biru.

'Saya sependapat dengan mereka semua patih, namun saya hanya menambahkan saja bahwa kita harus menyiapkan rencana cadangan bila rencana yang kita susun ini tidak berhasil', usul satria kembara.

'Usul kalian bagus bingit dan saya sepakat. Tinggal kita atur siapa yang akan melaksanakan tugas-tugas berat itu', jawab sang patih.

Kemudian mereka berlima berembuk untuk menentukan siapa yang menjadi duta untuk mengajak kerjasama dengan para pendekar dari seberang, duta bagi pendekar kerajaan mereka sendiri, duta untuk keselamatan raja dan juga rencana cadangan bila rencana pertama ini gagal serta hal-hal yang bisa mereka tawarkan sebagai syarat agar mereka semua mau bekerjasama.

Bersambung...:)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun