Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Pengemis dan Spanduk Walikota

16 Januari 2014   11:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47 2 0
Seorang perempuan paruh baya duduk di tepi jalan sepi memangku seorang anak perempuan berumur sekitar lima tahun. Langkah mereka tercekat, tidak tahu harus pergi kemana lagi untuk mencari makan. Angin malam membelai tubuh, dan pakaian mereka yang lusuh.

Sebuah sedan hitam melaju perlahan di depan mereka hendak memberi sedikit rupiah. Namun ketika sedan hitam itu hendak berhenti, tiba-tiba sopir sedan hitam itu mengurungkan niatnya ketika membaca spanduk yang dibentangkan di atas perempuan paruh baya dan anaknya itu. Beberapa detik kemudian, sedan hitam itu pun pergi menghilang. Perempuan paruh baya itu mengerutkan kening, tidak mengerti dengan apa yang sedang menimpanya.

Ia menyadari bahwa penyakit buta huruf yang dideritanya selama bertahun-tahun mencegahnya memahami makna dari kalimat yang tercetak dalam spanduk itu. Namun dia sama sekali tidak menyadari bahwa sebuah spanduk bertuliskan "Berhenti Memberikan Uang Kepada Pengemis -- Sedekahkan Uang Kepada Yang Lebih Berhak" sedang memayungi tubuh dan nasibnya. Dan pada akhirnya pengemis itu hanya bisa bersikap pasrah, membiarkan angin malam menemani tidur dan mimpinya...

seperti biasa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun