Serial Guru Rese#1: Garing
Kegiatan PTS (Penilaian Tengah Semester) memasuki hari ketiga, jam kedua, Bahasa Indonesia, di ruang 2, baru dimulai. Guru pengawas sedang menandatangani kartu peserta. Diketahuilah seorang siswa tidak hadir.
Guru: Apakah di jam pertama tadi hadir?
Murid-murid: Tidak, Pak. (Serempak).
Guru: Apakah ada kabar atau keterangan tentang anak ini? Apakah pada hari Senin dan Selasa dia masuk?
Murid-murid: Masuk, Pak! (serempak)
Guru: Oh, kalau begitu mungkin ketinggalan... (menggantung kalimatnya) ....
Murid-murid: Ya, Pak!
Guru: Otaknya.
Murid-murid: Ha ha ha....
Guru: Karena bisa jadi, setelah belajar semalam, dia menyimpan otaknya terlalu rapih sehingga pagi ini dia lupa dimana dia menyimpannya.
Murid-murid: Ha ha ha....
Murid 1: Emangnya HP, Pak.
Guru: Mirip.
Murid 2: Garing!
Guru: Enak, kriuk, buat campuran makan uduk.
Murid-murid: Ha ha ha....
Seorang Murid 1: Kapan mau mulainya, Pak?
Guru: Kamu belum mulai, Ya?
Seorang Murid 1: Gimana mau mulai, dari tadi Bapak berkicau terus.
Guru: Oh, gitu, ya? Berarti Bapak mirip lovebird, dong.
Murid-murid: Aaah... kita bubar aja, yuk!
Guru: Jangan, jangan! Baik, Bapak akan diam.
Tak lama kemudian terdengar suara dengkuran.
***
#2: Telat
Setelah mengetuk pintu dan mengucap salam, dengan tergopoh-gopoh, seorang siswi memasuki kelas, langsung menghadap guru yang duduk di kursinya, mengawasi kegiatan siswa siswa yang sedang mengerjakan soal-soal PTS.
Siswi: Maaf, Pak, saya telat.
Guru: (Dengan ekspresi dan nada datar) Sudah berapa lama kamu telat? Apakah sudah diperiksa di dokter kandungan atau bidan? Atau sekurang-kurangnya beli testpack di mini market?
Siswi: (Terkejut) Tapi, Pak...
Guru: (Cool) Hem... (mengibaskan tangan), duduk!
Siswi: (Menuju tempat duduknya sambil berlusin tanda tanya, kunang-kunang, burung lovebird berputar-putar di atas kepalanya).
***
#3: Izin ke Belakang
Seorang siswa menuju meja guru.
Siswa: Permisi, Pak, saya izin ke belakang sebentar.
Guru: Baik, (menarik lengan siswa) sini! (Meletakkan siswa di belakang punggungnya).
Siswa: Pak..., maksud saya...!
Guru: (Senyum kecil) Tadi kamu bilang izin ke belakang tapi anehnya, begitu kamu Bapak letakkan di belakang punggung Bapak, kamu malah protes. Dasar! Hem..., ya sudah sana, cepat!
***
#4: Izin Buang Air
Seorang siswa mendatangi gurunya yang sedang berdiri di depan kelas, menjelaskan materi pelajaran.
Siswa: Saya izin buang air, Pak!
Guru: (Berlagak marah) Apa..., sedang musim kemarau seperti ini kamu malah akan membuang-buang air?
Siswa: Maksud saya, Pak....
Guru: Ah, sudahlah... cepat sana! Jangan terlalu lama.
Siswa: (Secepatnya lari meninggalkan kelas karena sudah ada yang berasa ingin mendobrak bokongnya).
***
#5: Memanggil
Dua siswa pengurus OSIS memasuki kelas setelah mengucapkan salam dan dipersilahkan. Selanjutnya, meminta izin kepada guru dalam kelas untuk memanggil seorang siswa. Mereka dimintakan bantuan oleh guru Pembina OSIS.
Guru: Siapa namanya?
Siswa 1: Amartya, Pak.
Guru: Silahkan panggil!
Siswa 2: Yang namanya Amar....
Guru: Salah. Ulangi! Coba sekarang kamu yang memanggil!
Siswa 1: Baik, Pak. Saya diminta mema....
Guru: Salah! Kalian tadi mengatakan kalian diminta memanggil Amartya kan? Lha, begini cara memanggil, "Amartya!" Begitu. Lakukan! Berdua!
Siswa 1 & 2: (Saling tatap)... $#@+6)4(!?:$&#
Guru: Cepaaat! (Pura-pura marah sambil menahan geli sendiri dalam hati).
Siswa 1 & 2: (Bareng) Amartya!!!
Guru: Nah, begitu baru benar. Ya, sudah sana keluar!
Siswa 1: Pak, Amartya-nya disuruh....
Guru: Sudah cepat keluar! (tersenyum simpul sepeninggal siswa 1 & 2 sambil mempersilahkan siswa yang bernama Amartya untuk keluar).
***
#6: Sudah, Pak!
Waktu untuk mengerjakan soal Bahasa Inggris masih tersedia 45 menit. Tapi siswa sudah gaduh dan gelisah.
Pengawas: Apakah kalian sudah selesai mengerjakan semua soalnya?
Murid2:* (Serempak) Sudah, Pak!
Pengawas: Sudah diperiksa ulang?
Murid-murid: (Serempak) Sudah, Pak!
Pengawas: Apakah sudah yakin dengan semua jawabannya?
Murid-murid: (Serempak) Sudah, Pak!
Pengawas: Lho, koq, jawabnya sudah pak sudah pak terus.
Seorang Murid: (Ketus) Maksudnya, sudah, Pak, Bapak jangan nanya terus. Sudah pusing, jadi tambah pusing, deh.... Sudah boleh keluar belum? Sudah jenuh, nih.
Pengawas: (Nyengir kuda sambil garuk-garuk kepala).