Aku melihat Indonesia di wajah lelaki di hadapanku yang bertelanjang dada. Wajah yang menggambarkan kemiskinan, penderitaan, dan kebodohan. Keringatnya mengucur deras. Keringat yang menggambarkan kerja keras tanpa batas dengan hasil yang begitu terbatas. Bahkan, jika ia bekerja 24 jam pun, hingga keringatnya mengucur bagai aliran Sungai Bengawan Solo, itu tetap tidak bisa sebanding dengan penghasilan para wakil rakyat yang duduk nyaman di kursi mereka.
KEMBALI KE ARTIKEL