Sinta adalah seorang gadis tuli yang bekerja sebagai penerjemah bahasa isyarat di sebuah lembaga sosial. Ia cantik, pintar, dan baik hati. Rama jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihatnya di sebuah acara amal.
Rama berusaha mendekati Sinta dengan segala cara. Ia belajar bahasa isyarat, menulis surat cinta, dan memberikan hadiah. Sinta awalnya ragu, karena ia tidak percaya bahwa seorang musisi terkenal bisa mencintai seorang gadis tuli seperti dirinya. Namun, lambat laun ia luluh dengan kesungguhan Rama.
Mereka pun menjalin hubungan yang harmonis. Rama sering menyanyikan lagu-lagu cintanya untuk Sinta, meskipun ia tahu bahwa Sinta tidak bisa mendengarnya. Ia hanya bisa melihat ekspresi wajah dan gerak bibir Rama, dan merasakan getaran suaranya.
Sinta juga selalu mendukung karier Rama sebagai musisi. Ia sering menonton konser-konser Rama dari belakang panggung, dan memberikan tepuk tangan dengan bahasa isyarat. Ia bangga memiliki kekasih yang berbakat dan terkenal.
Mereka akhirnya menikah dengan penuh kebahagiaan. Mereka tinggal di sebuah rumah mewah yang Rama beli dari hasil karyanya. Mereka berencana untuk memiliki anak dan hidup bahagia selamanya.
Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Rama mulai bosan dengan kehidupan rumah tangganya yang monoton. Ia merasa kurang puas dengan Sinta yang tidak bisa mendengar suaranya. Ia juga mulai tergoda dengan godaan-godaan wanita lain yang selalu mengelilinginya.
Rama pun berselingkuh dengan seorang penyanyi muda yang sedang naik daun, bernama Dara. Dara adalah lawan duet Rama dalam salah satu lagunya yang menjadi hit. Mereka sering bertemu di studio rekaman, konser, dan acara-acara lainnya.
Sinta tidak mengetahui perselingkuhan Rama. Ia masih setia dan mencintai Rama dengan sepenuh hatinya. Ia tidak pernah curiga dengan kegiatan Rama yang semakin sibuk dan jarang pulang ke rumah.
Suatu hari, Rama dan Dara pergi ke sebuah hotel mewah untuk menikmati waktu bersama. Mereka memesan kamar suite yang paling mahal dan mewah. Mereka berencana untuk bermalam di sana.
Di kamar hotel, mereka memesan makan malam yang lezat dan mahal. Mereka makan dengan lahap sambil bercanda dan bercumbu. Mereka tidak menyadari bahwa makanan yang mereka pesan mengandung racun tikus yang diselundupkan oleh seorang penggemar fanatik Rama yang cemburu.
Racun tikus itu mulai bereaksi setelah beberapa saat mereka menelan makanan tersebut. Mereka merasakan sakit perut yang hebat, mual, muntah, dan pendarahan. Mereka berteriak-teriak meminta tolong, tapi tidak ada yang mendengar.
Mereka pun mati kekenyangan di kamar hotel tersebut, dengan mulut berbusa dan mata terbelalak. Sungguh mengerikan!
