Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Anak Penjual Batik

13 Februari 2012   08:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:43 214 0

Bunyi klakson mobil yang memekakkan telinga mengagetkan aku dan ibuku yang sedang berjalan menyusuri jalanan becek menuju pasar.Hampir saja ibuku jatuh karena kaget.Pagi ini seperti biasa sebelum berangkat sekolah, aku mengantar ibuku pergi ke pasar sambil membantu beliau membawa buntelan besar dagangan yang berisi kain-kain batik bekas.Ibuku bekerja sebagai penjual kain batik kaki lima di pasar tradisional sejak aku masih kecil. Bahkan sepertinya kain batik tak ubahnya sudah seperti hidupnya.Kalau sudah bicara masalah dunia perbatikan, ibuku adalah jagonya.Mulai dari kain batik khas Jawa buatan Yogya, Solo, hingga kain batik Madura, tak mungkin ada yang terlewat bila seseorang mengajak ibuku berdiskusi seputar masalah batik.Aneka jenis kualitas batik dikumpulkan oleh ibuku, mulai dari yang kualitas nomor satu atau biasa disebut dengan istilah primisima hingga yang kain batik dengan kualitas yang biasa-biasa saja.Semua kain batik dagangan ibuku adalah kain batik bekas yang dikumpulkannya dari para tetangga, teman, sanak saudara hingga orang-orang yang pernah mendengar nama ibuku yang mulai agak terkenal dari mulut ke mulut sebagai salah satu penjual kain batik bekas dengan harga miring di kota ini. Sering kali ibuku menerangkan kepadaku berbagai hal seputar perawatan kain batik, dan kalau sudah asyik menerangkan ibuku akan dengan sangat telaten mendeskripsikan berbagai hal sampai ke bagian yang paling detil dari lika-liku berjualan kain batik.Beberapa kenalan ibuku memang adalah pengrajin batik yang tersebar di berbagai daerah, dan tampaknya ibuku belajar banyak dari mereka.Rupanya ilmunya itu diturunkannya padaku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun