Siapa yang belum mengenal kesenian jathilan ? tampaknya bagi mereka yang tinggal di daerah Yogya, Jawa Tengah dan sekitarnya kesenian ini sudah sering mereka lihat terutama jika ada perayaan-perayaan tertentu baik yang di selenggarakan oleh perorangan maupun oleh instansi. Jathilan sendiri merupakan kesenian tari dengan menggunakan kuda kepang yang di mainkan oleh enam orang yang menyatukan tarian itu sendiri dengan kekuatan magis. [caption id="attachment_176893" align="alignnone" width="300" caption="kuda kepang"][/caption] Asal usul kata jathilan sendiri adalah berasal dari bahasa jawa yaitu "jan" yang berarti amat dan "til-tilan" yang berarti banyak gerak. Asal muasal tarian ini sendiri pun konon merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat terhadap perjuangan Pangeran Diponegoro dan pasukan berkudanya menghadapi kolonial belanda. Versi lain menyebutkan bahwa tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram untuk menghadapi kolonial belanda saat berkuasanya Sri Sultan Hamengku Buwono I. Untuk mengiringi kesenian ini biasanya di butuhkan gamelan yang terdiri dari drum, kendang, kenong, gong dan slompret sejenis suling namun dengan bunyi yang melengking. Setiap pertunjukan jathilan selalu di warnai dengan kekuatan magis yang biasanya terjadi pada para pemainnya dalam bentuk trance atau kesurupan, jadi dalam setiap pergelaran seni jathilan wajib hukumnya untuk membawa seorang personil yang bertugas sebagai dukun / pawang, yang mempunyai tugas untuk mengendalikan jalannya kesenian ini dan "mengendalikan" roh halus yang merasuki tubuh pemain-pemain seni jathilan. [caption id="attachment_176908" align="alignnone" width="300" caption="kesurupan"][/caption] [caption id="attachment_176919" align="alignnone" width="300" caption="Sang Pawang"][/caption] Untuk dapat menikmati kesenian ini biasanya di daerah wisata kaliurang yogya yaitu tlogo putri rutin di tampilkan, jadi jika sekiranya pembaca sedang liburan ke yogya dan mampir ke kaliurang jangan lupa menyempatkan melihat kesenian jathilan ini, inilah kebudayaan asli Indonesia, jangan cinta kebudayaan kita hanya sesaat pada saat ramai di perbincangkan karena telah di akui negara lain.
KEMBALI KE ARTIKEL