Mohon tunggu...
KOMENTAR
Raket Pilihan

Lima Wakil Indonesia Terhenti di Babak Pertama Malaysia Open 2024

10 Januari 2024   19:47 Diperbarui: 10 Januari 2024   20:01 174 3

Indonesia gagal meloloskan lima wakilnya ke babak kedua Malaysia Open 2024, setelah kelima wakilnya tersebut menelan kekalahan di babak pertama.

Malaysia Open 2024 merupakan salah satu turnamen bergengsi di Dunia, yang diselenggarakan di Axiata Arena, mulai 9 Januari 2024 hingga 14 Januari 2024. Turnamen tersebut, menjadi salah satu turnamen super 1000 yang menawarkan total hadiah sebesar 1.300.000 US$ dolar Amerika Serikat.

Rekapan hasil pertandingan 11 wakil Indonesia dari hari pertama, Selasa, 9 Januari 2024 hingga hari kedua, Rabu 10 Januari 2024, terdapat Lima wakil Indonesia gagal melaju ke babak kedua turnamen BWF World Tour Malaysia Open 2024. Lima wakil tersebut, terdiri dari sektor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran.

Berikut lima wakil Indonesia yang terhenti dibabak pertama turnamen BWF World Tour Malaysia Open 2024.

1. Putri Kusuma Wardani harus mengakui keunggulan tunggal putri China.

Menghadapi tunggal putri China, Han Yue yang merupakan unggulan ke 8 pada babak pertama Malaysia Open 2024, Putri Kusuma Wardani tidak mampu berbuat banyak. Pasalnya, ia harus mengakui keunggulan Han Yue dan menyerah dalam dua game langsung, dengan skor 11-21, dan 13-21.

Kekalahan ini, menjadi ketiga kalinya secara berturut-turut bagi Putri Kusuma Wardani atas Han Yue. Sebelumnya, ia menyerah dengan skor 14-21, dan 16-21 pada turnamen Singapore Open 2022, serta 12-21, 21-18, dan 19-21 pada turnamen Hong Kong Open 2023.

2. Leo Rolly Carnando dan Daniel Martin kembali takluk atas ganda putra Denmark


Pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando dan Daniel Martin kembali harus mengakui keunggulan ganda putra Denmark, Kim Astrup dan Anders Skaarup Rasmussen.

Sempat unggul dengan skor 10-6 di game pertama, tidak membuat Leo/Daniel tampil percaya diri, justru mereka tertekan dan terpaksa kehilangan game pertama dengan skor 16-21.

Tekanan di game pertama masih terbawa hingga game kedua, defense yang kurang rapat serta smash yang sering nyangkut di net membuat mereka harus kehilangan game kedua dan menyerah dengan skor 10-21.

3. Jonatan Christie dihadang oleh tunggal putra India

Menjadi unggulan ke 6 pada turnamen Malaysia Open 2024 bukan merupakan suatu privilege bagi Jonatan Christie. Ia harus terhenti dibabak pertama setelah takluk atas tunggal putra India, Kidambi Srikanth setelah bermain rubber game dengan skor 21-12, 18-21, dan 16-21.

Faktor mental merupakan masalah utama yang dialami oleh tunggal putra nomor dua Indonesia tersebut. Beberapa kali berhasil memimpin poin di game kedua dan ketiga, namun tidak mampu dimanfaatkan dengan baik, justru dengan sangat mudah dikejar dan ditikung oleh lawan mainnya.

4. Rinov Rivaldi dan Phita Haningtyas Mentari Gagal revans atas ganda campuran Denmark

Rinov Rivaldi dan Phita Haningtyas Mentari harus terhenti dibabak pertama Malaysia Open 2024, setelah gagal revans atas ganda campuran Denmark, Mathias Thyrri dan Amalie Magelund.

Ganda campuran nomor 1 Indonesia tersebut, harus mengakui keunggulan, pasangan Mathias Thyrri/Amalie Magelund dan menyerah setelah bermain selama 34 menit dengan skor 17-21, dan 14-21. Kekalahan ini menjadi kekalahan beruntun secara dua kali berturut-turut bagi ganda campuran Indonesia tersebut, atas Mathias Thyrri dan Amalie Magelund.

Sebelumnya, Rinov/Phita juga harus mengakui keunggulan ganda campuran Denmark tersebut setelah bermain rubber game dengan skor 19-21, 21-17, dan 17-21 pada turnamen Hylo Open 2022.

5. Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana harus mengakui keunggulan ganda putra India

Ganda putra Indonesia lainnya, Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana terhenti dibabak pertama Malaysia Open 2024, setelah takluk atas ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty dalam dua game langsung dengan skor 18-21, dan 19-21.

Sama dengan yang lainnya, masalah utama Bagas dan Fikri yaitu di mental juaranya yang masih kurang. Bahkan, pada tahun 2023 mereka gagal sebanyak 4 kali di partai final BWF World Tour.

Masalah mental dan kurangnya kepercayaan diri seharusnya ini menjadi perhatian khusus bagi PBSI maupun atletnya sendiri. Karena bagaimanapun strategi yang ingin diterapkan di lapangan, tidak akan berjalan dengan baik jika kepercayaan diri para atlet tidak konsisten. Jadi bagaimana pendapat sahabat Kompasiana dengan hasil diatas? Semoga ada solusi terbaik, sehingga Indonesia kembali merajai bulutangkis Dunia


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun