Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Jejak Batas

21 Maret 2014   23:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:39 18 0



resah menantiku..

di perbatasan semu antara rindu dan kelu..

kamu membatu..

terdiam membisu..

tangis menderu..

nafas mengganggu..



kembali merapatkan diafragma..

ada satu yang kusimpan..

entah ini malaikat atau jelmaannya..

aku melihatnya beterbangan ke arahku..



mereka tak berderik sedikitpun..

mendesah pedih penuh rintih makna..

sepatutnya bejana yang kumasuki penuh air kehidupan..



kosong tanpa ekspresi..

memainkan sayapnya padaku..

aku terlena kesakitan..

dan kembali merasakan riuhnya..

pedas bergerigi..



tanganku terikat kencang..

kakiku berteriak lantang..

aku tak bisa berbicara pergi..

hanya peluh yang menetes berbicara pada ironiku..



kali ini aku benar benar tersiksa..

tersiksa oleh derasnya amarah rindu..

entah sampai kapan aku bisa menemukannya kembali..



ya, aku kembali sendiri menghadapi dunia..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun