Setelah makan Mie Mamak dan beberapa panganan lain di restoran itu, perut kami pun kenyang dan kami mulai mengobrol santai tentang topik apa saja yang menarik. Hingga sampailah pada topik yang tak sengaja, membuat saya seolah seperti menjadi narasumber utamanya. Kami dari Indonesia bertiga, mereka pun sama, sehingga jumlah kami di restoran itu enam orang. Awalnya, salah satu rekan kami dari Indonesia, bercerita tentang salah satu produk bahari yang menurutnya bahan bakunya didapat dari sebuah upaya menegangkan.
Dia mengungkapkan bahwa bahan baku produk tersebut dia dapat bersama timnya, setelah berhasil mengusir ular di kawasan mangrove. Dia dan timnya saat itu terkejut ketika ingin memperoleh bahan baku tersebut, karena mereka bertemu dengan ular yang mereka sebut ular belang-belang. Ternyata setelah saya 'interogasi' lagi tentang ular tersebut, rupanya ular yang dimaksud adalah ular cincin emas (Bioga dendrophila) yang memang habitatnya di sekitar pesisir dan kawasan bakau.