Apa yang cepat terlintas dalam pikirkanmu ketika: pertama kali datang ke satu tempat makan seperti pecel ayam, misalnya, yang sudah jadi incaranmu sejak lama, lalu pada satu malam saat lebaran perutmu sudah tak sanggup menerima ketupat dan sejenis pertemanannya itu, dan kamu putuskan keluar rumah untuk mencari makanan lain, namun yang kamu dapatkan  seperti berada dalam sajak Sitor Situmorang
Malam Lebaran –kecuali pecel ayam incaranmu– kemudian kamu pura-pura malu masuk tempat pecel ayam itu, memesannya, dan kamu hanya disuguhkan sepotong ayam bagian dada yang garingnya amat kriuk itu, hambar tanpa rasa dan tidak sesuai khayalanmu tentang pecel ayam-yang-amat-enak-itu?
KEMBALI KE ARTIKEL