sewaktu hujan turun
di pekarangan rumahmu,
ada sajak-sajak yang mandi hujan di situ.
mereka tampak kegirangan
main hujan,
meski hati mereka kesepian.
2/ Kamu Hujan yang Lucu
kamu hujan yang lucu.
meski matamu sedikit sayu, pasti itu
terlalu sering bertemu rindu.
rindu memang begitu, biarlah.
kamu hujan yang lucu.
meski ucapmu sedikit gagu, pasti
terlalu sering berbincang dengan rindu.
rindu memang begitu, sudahlah.
kamu hujan yang lucu.
bagaimana bisa memilikimu?
3/ Sepatumu Kehujanan
kamu sengaja menaruh sepatu
saat hujan.
"biar berat," katamu.
Besoknya sepatumu
masih basah.
ketika dipakai pergi
bedua rindu, kamu
bisa nikmati langakah demi langkahnya itu.
Perpustakaan Teras Baca, 2015 | Menunggu di bahu jalan