Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Langit-langit yang Berpuisi

24 Maret 2015   18:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:06 48 2


1/
ada kupu-kupu tertegun
di taman yang sepi

ada bunga-bunga termenung
di taman yang sunyi

ada kamu sedang melamun
di hati yang nyepi

2/
langit sore hangat. matahari
serupa jeruk mandararin  yang masam.
Lihatlah! ada bocah laki-laki
menangis di taman
sambil memeluk lukisan yang
di belakangnya ada ponten enam!

di kanvas bocah itu melukis langit
putih, halus, dan mulus
seperti belum tercoret tinta
barang setetes.

bukan, katanya. "Ini lukisan
paha seorang perawan!"

3/
apa kamu pernah bayangkan ada langit
yang cemburu saat langit lain selepas hujan
dihias pelangi?

lalu
langit itu bersedih
lalu
langit itu berpuisi

4/
biarkan bocah laki-laki itu menangis
di taman yang langitnya bersedih
dan berpuisi. kesedihan mengajarkan:
luka itu sajak
cinta yang berkarat

Stasiun Palmerah, 23 Maret 2015

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun