Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Dan

14 Januari 2015   12:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:11 18 0
1/
Dan laki-laki itu ingin berlibur ke halaman buku puisi dan membawa satu kaleng bir hitam di tangan kanan dan kripik kentang di tangan kirinya. Ini liburan pertama ke buku puisi, betapa berdebar hatinya. Dan ia ingat larik puisi pertama yang ia baca. Dan itu bukan dari buku, tapi grafiti, di tembok gang dekat rumahnya.

Dari jembatan beton Semanggi kutatap ibu kota/ Lalu lintas masa kini mengalir di bawah seperti sungai raksasa/ tanpa udik tanpa muara.

Dan itu sajak Sitor.

Dan Sitor telah tiada. Telah mati di Belanda.

Dan puisi. Dan kesedihan. Dan seperti itulah liburan pertama laki-laki ke halaman buku puisi.

2/
Dan perempuan itu ingin vakansi ke buku kumpulan cerpen dan mengajak beberapa teman dan keluarga. Dan sayang, tak ada yang mau diajaknya. Dan perempuan itu pergi sendiri. Dan di tengah jalan, ia bertemu seekor anjing dan merah matanya dan berliur mulutnya. Dan perempuan itu ingat cerpen Joko Pinurbo, Jalan Asu. Dan dengan sapa ramah, “selamat sore Asu,” anjing itu melongo dan memberi jalan.

Dan setibanya di gerbang buku kumpulan cerpen dan perempuan itu tersadar satu hal: yang membuat cerpen itu menarik, ialah kematian. Dan perempuan itu sedikit ragu. Dan takut. Dan ingin kembali pulang.

3/
Dan laki-laki dan perempuan tertidur pulas di kamar. Dan mimpi itu, untuk kesekian kalinya, menghampiri mereka.

Palmerah,  14 Januari 2015

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun