Oleh Harry Agus Yasrianto
Malam menyeringai
Aku, masih lapar akan sikapmu
Jika hujan mampu menyekat doa dalam selimut,
Lalu mengapa aku masih di sini
Malam masih begitu pekat
Memulangkan pesan yang coba aku kirim
Lewat mantra puisi luka
Di antara kertas kusam
Haruskah aku mematikan pesta kecil dalam harapku
Di tengah perapian sepi yang teramat aku rindukan
Kembalilah,
Akan aku baca bait bait yang pernah dirimu hempaskan ke wajahku
Menyusunnya menjadi diksi diksi indah seperti pintamu
Jangan biarkan gerimis membunuhku per detik sangkamu
Berau, 14 februari 2023
22.23 WITA
Him
Cinta Tanpa Titik Koma