Mohon tunggu...
KOMENTAR
Edukasi

Sosialisasikan Infertilitas dan Bayi Tabung kepada Masyarakat Indonesia

15 Februari 2012   07:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:37 864 0
Sejak hadirnya bayi tabung di Indonesia pada tahun 1987, jumlah peserta program bayi tabung masih sedikit dan jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara Asia lainnya.  Yang meresahkan adalah pasangan-pasangan yang mengalami gangguan kesuburan dan memilih program bayi tabung, justru menyambangi  negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia untuk dapat memiliki buah hati. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan apakah hal tersebut dikarenakan ketidaktahuan masyarakat bahwa Indonesia memiliki sejumlah klinik bayi tabung di Indonesia. “Di Indonesia sudah terdapat 20 klinik fertilitas dan bayi tabung dibawah naungan PERFITRI (Perkumpulan Fertilisasi In Vitro Indonesia), yaitu asosiasi para dokter yang memberikan pelayanan dan memiliki minat dalam bidang In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung,” ujar Prof. dr. Soegiharto Soebijanto, Sp.OG(K), ketua PERFITRI. “Klinik-klinik tersebut didukung oleh dokter-dokter yang profesional dan fasilitas terdepan. Pelayanan yang diberikan mulai dari konsultasi awal, layanan terpadu, sampai dengan konsultasi biaya,” tambah Prof. Soegiharto. Dirinya juga menjelaskan, bahwa PERFITRI sedang mengadakan kongres pertama Perkumpulan Bayi Tabung Indonesia pada tanggal 13-15 Februari 2012 di Jakarta. Keberhasilan program bayi tabung dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satu penentu keberhasilan yang sangat krusial adalah usia. “Lebih awal pasangan suami istri melakukan proses bayi tabung maka akan lebih besar keberhasilannya,” jelas Dr. Budi Wiweko Sp.OG (K), Sekretaris Jenderal PERFITRI. Merck Serono, salah satu divisi dari PT Merck Tbk, bekerja sama dengan PERFITRI membangun komitmen bersama mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai infertilitas. Untuk itu, Merck Serono memberikan sebuah situs

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun