Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Nyaris Kebakaran di Rusunami Bandar Kemayoran

5 November 2013   14:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:34 1021 0

Nyaris Kebakaran di Rusunami Bandar Kemayoran

Tinggal di rumah susun tidaklah mudah. Hidup dalam satu komunitas yang kadang kita tak tahu siapa tetangga kita. Pagi berangkat, pulang malam langsung masuk rumah, layaknya kita tinggal di hotel saja.

Penghuni juga terdiri beragam karakter, dari beragam suku dan latar belakang. Masalahnya menjadi repot ketika berhubungan dengan fasilitas sosial, bila tak ada niat saling merawat. Jangan bayangkan fasilitas sosial seperti kolam renang atau taman bermain, di sini minus fasilitas itu, yang saya maksud adalah cerobong sampah bersama.

Misalnya terjadi tengah hari ini (05/11/2013) di Rusunami Bandar Kemayoran Tower A3.

Saya asyik mendownload dan install software terbaru di laptop ketika pintu diketok, saya buka seorang sekuriti dengan napas terengah dan berkeringat mengatakan, "ada kebakaran Pak, di lantai 12, turun dulu." Memang di lorong saya lihat banyak asap, seperti lagi fogging, pengasapan.

Saya segera melipat tanpa mematikan laptop ke dalam tas. Dokumen-dokumen penting saya masukkan dalam tas, kamera dan hp saya bawa, mematikan saklar lampu dan bergegas menyusuri lorong lantai 19 yang dipenuhi asap.

Bergegas saya memakai tangga darurat dan menggendong seorang anak kecil yang sedang menuruni tangga bersama ibunya.

Tapak demi tapak anak tangga kami turuni dengan badan berkeringat. Namun sampai di lantai 12 yang katanya sumber api berasal, sekuriti di sana berkata sudah tidak apa-apa, api sudah mati.

Cerobong Sampah

Ternyata sumber api berasal dari cerobong sampah.

Dugaan sementara ada yang membuang puntung rokok atau sejenisnya di cerobong sampah. Jujur.. Hanya orang gebleg bin goblog yang bisa melakukan itu.

Tak ada api yang menyala membakar gedung. Namun cerobong sampah dengan eksos dilantai atas menarik asap menyebar ke setiap lantai. Katanya yang paling parah di lantai 12, pintu cerobong sampahnya yang terbuat dari besi panas memerah. Kenapa bisa begitu? Dugaan sementara, kemungkinan ada sampah yang nyangkut di sana yang terbakar.

Listrik Tidak Mati

Secara keseluruhan listrik tak mati, alarm tak berbunyi, gedung tak terbakar, hanya asap memenuhi setiap lantai dan pintu besi cerobong sampahdi  lantai 12  memerah karena panas.

Penghuni yang tengah beristirahat siang turun lewat tangga dengan pakaian dan bawaan seadannya. Ada yang atasnya pakai jas, bawahannya pakai celana pendek. Di lantai 12 ada salah satu unit yang pintunya dijebol sekuriti karena penghuni di dalamnya panik teriak-teriak tak bisa buka pintu, saking paniknya dia tak ingat kuncinya dimana?

Yang kasihan adalah beberapa orang tua yang harus tergopoh-gopoh menuruni tangga darurat. Semoga tak ada diantara mereka yang memiliki penyakit jantung.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun