Penghujung tahun itu terasa baru kemarin
Menghampiriku bersama dengan basahnya tanah yang terguyur hujan
Udara dinginnya masih dapat kurasakan
Menggelitik kulit, menusuk sukma
Mendatangimu di Bulan Desember bukan lagi kebiasaanku
Tak seperti dulu
Kini aku berjalan menuju dirimu
Wajahmu lebih memesona dari sebelumnya
Kau berdiri di depan pintu
Menyambutku dengan baju biru
Memberiku senyum yang lebih memesona dari sebelumnya
Walaupun kutau kau tak sedang bersuka
Aku bertanya apa kabarmu, kamu pun begitu
Kujawab tak begitu baik, kamu pun menjawab begitu
Aku bilang aku rindu padamu, kamu pun berkata begitu
Aku bilang aku ingin kembali, kamu pun berkata begitu
Walaupun hatiku berkata tak semudah itu, entah denganmu
Walaupun ragaku menjeritkan dirimu, tapi aku meragu
Kudengar suara lirihmu, kau pun diambang bimbang
Semakin terdengar parau, pertanda pikiranmu kacau
Kudengar ceritamu, tentang setahun yang lalu
Sejujurnya semuanya tak menarik bagiku
Tapi aku baru tau kalau kau menunggu
Bukan mencariku
Seuntai maaf kukatakan dengan bibir bergetar
Kau diam, walaupun kutau kau tak ingin mendengarnya
Bukan karena tak suka, tapi karena tak perlu
Bagaimana aku tau, senyummu yang sudah menjelaskan semuanya
Maafkan aku
Sejauh aku pergi kau masih begini
Aku kira kau akan menjauh
Ternyata kau menunggu
Getaran itu terdengar berdesis di dalam sini
Yang sebelumnya diam tak bergeming
Ingin aku memelukmu seperti dulu
Atau kugamit bibir tipismu
Rintik hujan mulai turun, membasahi jalanan dan pepohonan
Namun kita masih terdiam tak saling berucap
Kugenggam tanganmu yang dingin, rasanya masih sama
Menghangatkan ragaku, entah bagaimana denganmu
Aku tau kau merindukanku, aku tau kau pun ingin memelukku
Aku tau kau masih mencintaiku, dengan buruk rupanya sifatku
Aku tau kau ingin bersamaku, karena aku pun begitu
Aku tau, aku dengar suara yang membisikkan namamu, selalu, namun kubiarkan berlalu
Tapi aku pun tau dirimu dan diriku tak lagi mampu bersatu
Entah bagaimana denganmu, aku hanya ingin perbaiki sifatku
Agar mampu menuntunmu, bukan lagi menuntutmu
Agar mampu mencintaimu lebih dari yang kau tau
Aku berharap terlalu jauh, entah bagaimana denganmu
Walaupun kamu berkata bisa saja menungguku
Entahlah, aku harap aku tak pernah menyakitimu seperti dulu
Aku harap kamu juga begitu padaku dulu
Terima kasih karena melegakan dahaga hatiku
Terima kasih karena menungguku
Terima kasih untuk sebuah perjalanan waktu
Waktu yang akan selalu kuingat dalam kalbu
Maafkan aku tak bisa lebih dari yang kamu mau
Entah apa yang akan terjadi esok hari
Semoga kamu tak lagi sakit hati
Semoga kamu pun sudi berdoa untukku malam nanti
Entah apa dirimu dan diriku akan kembali mencintai
Aku harap kau tak lupa untuk jadi dirimu sendiri
Entah apa dirimu dan diriku akan kembali mencintai
Aku harap kau tak lupa untuk membangun cinta dengan peduli
Jakarta, 5 Desember 2014 (Repost Poem from 19-3-14)