Ada saat-saat dalam hidup ini ketika kita tidak dapat mengandalkan logika semata. Contohnya ada juga dalam bacaan hari ini. Dibanding saudara-saudaranya yang sudah menjadi prajurit, Daud adalah anak paling kecil (dari segi usia dan perawakan) yang aktivitas sehari-harinya adalah menggembala domba-domba ayahnya di padang rumput. Sedangkan pasukan Filistin tampil sebagai prajurit berpengalaman. Benar-benar lawan yang tak seimbang. Tatkala akhirnya Daud memutuskan untuk maju melawan raksasa Goliat, orang melihatnya sebagai tindakan yang tidak realistis. Namun, Daud mengandalkan imannya kepada Tuhan. Seluruh perasaannya diliputi kepercayaan kepada Allah yang ia yakini sanggup menolong. Dan, ia menang. Bagi Tuhan, tidak ada orang biasa atau luar biasa; yang ada hanya orang yang mau membuka hati untuk dipakai oleh-Nya atau tidak.
Dalam hidup ini, ada situasi-situasi di mana kita seharusnya berpikir, tetapi juga diimbangi dengan respons dari hati. Bukalah hati Anda untuk dipakai Tuhan, karena Dia mau memakai Anda, melebihi dari yang bisa dipikirkan oleh otak kita