PEMILUKADA DKI Jakarta putaran kedua telah berakhir. KPUD DKI Jakarta secara resmi juga telah menetapkan pasangan Jokowo-Basuki Tjahaja Purnama sebagai pemenangnya. Maka selesai sudah hiruk pikuk di ibukota negara ini. Warga DKI Jakartapun telah memiliki kepastian akan hadirnya sosok pemimpin baru yang menjanjikan Jakarta Baru yang bebas dari kemacetan, banjir, sampah, rumah kumuh, kebakaran dan seribu janji lainnya. Semoga segera bisa menjadi kenyataan.
Isu SARA-pun telah berlalu. Tak ada lagi selebaran agar warga DKI tidak memilih calon pemimpin yang tidak seiman atau nonmuslim. Tidak ada lagi isu anti etnis tertentu. Tidak ada lagi yang memperalat ayat-ayat kitab suci. Tidak ada lagi isu orang kota atau orang daerah. Tidak ada lagi isu "saya" pandai membaca Al Quran sedangkan "kamu" tidak bisa membaca Al Quran. Tidak ada lagi menuduh orang daerah tidak mampu menangani masalah-masalah ibukota. Tidak ada lagi isu-isu yang mengancam warga etnis tertentu untuk dicabut KTP-nya jika tidak memilih cagub tertentu. Tidak ada lagi warga yang disumpah di bawah kitab suci untuk memilih pasangan cagub-cawagub tertentu.
Kemenangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama tidak sekadar kemenangan warga DKI Jakarta, tetapi juga merupakan kemenangan demokrasi. Juga kemenangan bagi seluruh bangsa Indonesia, sebab gubernur-wakil gubernur terpilih akan menjadikan ibukota negara sebagai ibukota yang lebih baik. Semua juga terjadi karena Allah SWT telah memilihkan pemimpin baru yang lebih baik dan lebih memberikan harapan. Dan terbukti Allah SWTY tidak pernah membenci umat nonmuslim untuk menjadi seorang pemimpin. Sekaligus juga membuktikan bahwa Allah SWT tidak pernah mengajarkan umat Islam untuk membenci suku lain, agama lain, ras/bangsa lain maupun antargolongan lain. Sudah tidak jamannya lagi kita bicara soal SARA negatif. Sudah tidak jamannya lagi kita memperalat ayat-ayat suci. Sudah saatnya umat Islam menjadi umat Islam yang cerdas dan berwawasan luas. Sebab, terbukti Allah SWT lebih suka memilih pemimpin nonmuslim. Itu fakta. (Hariyanto Imadha).