24 April 2012 00:42Diperbarui: 25 Juni 2015 06:136700
Tekanan yang berlebihan politisi membuat PSSI mulai lemah, bermain-main dengan bahaya. Mungkin untuk mengurangi tekanan si-kuning, PSSI mengangkat RP jadi manajer Timnas. Bisakah RP mampu memisahkan politik dengan sepakbola? Sepertinya sangat sulit. Sepakbola DNA-nya adalah sportifitas sedangkan politik DNA-nya adalah kekuasaan dan uang. Jika PSSI bermain dan hanyut dalam politisasi sepakbola, maka ku-ucapkan selamat datang kembali zaman kegelapan sepakbola Indonesia. Jika langkah ini mampu meningkatkan prestasi Timnas dan menjauhkan korupsi, judi, mafia pengaturan skor dari sepakbola Indonesia, tetap ku-dukung PSSI yang malang.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.