Tulisan berikut ini bolehlah dianggap sebagai tanggapan atas berita yang diturunkan oleh harian Kompas hari Jumat, 28 Agustus 2015 yang berjudul “TV Publik Jadi Teladan”. Dalam menanggapi tulisan tersebut, penulis tidak berpretensi menjadi pengamat komunikasi massa, pengamat pertelevisian, atau apapun namanya. Penulis hanya ingin menceritakan kesan penulis selama berinteraksi dengan siaran televisi, sejak dahulu hingga sekarang. Jadi barangkali orang lain memiliki kesan dan pendapat yang berbeda. Ini tentu sah-sah saja.
KEMBALI KE ARTIKEL