Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

"Gadis Peniup Alboka"

16 Agustus 2012   18:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:39 75 0



Aku menemukan gadis manis tengah memainkan alboka, terdengar mesra.

siapa namamu, kataku, dan ia jawab:

namaku airmata

Kulihat matanya yang basah,

jangan menangis kataku; tuhan hanya menitahkan airmata,

untuk menyapa jiwa-jiwa yang lemah

Aku tidaklah menangis, tuan.

Aku hanya membahasakan airmata, sebagai sanjungan yg mesra,

kepada kesepian Tuhan

Benarkah kau bahagia, tanyaku.

sedang kau: membiarkan airmatamu, yang turun,

seperti hujan yang menggerutu

Gadis itu meniup kembali albokanya;

seolah mengajariku; bahagia bukanlah apa yang tertangkap mata,

tapi yang ada dalam dada

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun