Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Masih Merayakan Kemeriahan KAA

17 Mei 2015   20:39 Diperbarui: 20 Juni 2015   00:20 245 2

Ada yang berbeda dengan wajah Bandung dan Jakarta pertengahan April lalu. Di kedua kota itu beberapa jalan protokol bersolek, taman dipercantik dan hampir semua fasilitas umum dibenahi. Ratusan bendera bangsa-bangsa Asia Afrika dikibarkan dengan harmonis di sepanjang jalan-jalan protokol. Si sosialita Jakarta dan si anggun Bandung seakan berlomba, berpacu untuk membuktikan bahwa kedua kota besar ini mampu menjamu dan menyambut ratusan tamu dari negara-negara senasib-sepenanggungan dalam sebuah gelaran peringatan yang begitu besar. Peringatan Konfrensi Asia Afrika ke-60.

Keduanya memamerkan beragam kelebihan dan atraksi serta keunikan masing-masing. Jika Jakarta menonjolkan diri sebagai tempat berbisnis dan investasi yang menjanjikan bagi negara-negara sahabat, maka Bandung mempromosikan dirinya sebagai kota elok nan kreatif, menyuguhkan keramahan dan persaudaraan yang paling tidak sudah terjalin sejak 60 tahun silam, saat gong Konferensi Asia Afrika pertama kali ditabuh.

Setiap tahun,  KAA diperingati, namun paling tidak baru ada satu peringatan besar yang masih terngiang di kepala saya sebagai generasi yang pernah mengalaminya. Tahun 2005 menjadi awal mula diperingatinya KAA dengan begitu meriah di Bandung dan Jakarta. Tol Cipularang yang menggabungkan kedua kota dipercepat pembangunannya untuk persiapan moment penyambutan dan napak tilas. Jalan dipercantik dan Bandung berhasil menggelar peringatan KAA kala itu dengan gilang gemilang.

Kini, berselang sepuluh tahun, saat KAA sudah mencapai usia enam puluh tahun, peringatan KAA pun digelar kembali dengan skala kemeriahan yang cukup menyedot atensi masyarakat, paling tidak di Jakarta dan Bandung. Tema south to south, perpaduan warna merah-hijau yang elok, logo yang senada dan poster-poster menarik membuat kedua kota ini begitu meriah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun