Keesokan harinya, siang hari, dalam keadaan belum mandi, saya menemukan sebuah kebun sawit kecil di Cirenten, menjelang Malingpin. Ada sederetan pohon sawit. Sedikit sekali memang, ciri khas dari perkebunan sawit rakyat. Pohon dan semak yang menyelingi memberikan kesan tidak terawat, berbeda dengan kebun korporat yang biasanya sudah dibabat rapi.
"Itu kebun siapa, Pak?" Tanya saya kepada warga sekitar.
"Oh itu mah punya Pak Hussein!" Jawabnya.
"Terus aja telusurin pohon sawitnya, nanti di ujung itu pohon durian, turun ke bawah. Di situ rumahnya," tambah temannya.
KEMBALI KE ARTIKEL