Awalnya aku merasa iri padamu kawan dengan mudahnya kamu dapat melulusi semuanya tanpa ada tekanan dari pihak penguji, mungkin keberuntunganmu pada saat itu ataukah usahamu yang lebih dari pada saya. Tak ada kata yang saya ucapkan selain kata menyesal,, marah pada diri sendiri kenapa kita sama-sama berjuang sama-sama belajar dengan mata kuliah yang sama tapi kenapa tak seberuntung dirimu tak sehebat dirimu man jadda wajadasulit bagiku tuk mengaplikasikannya kata itu masih berada dikedua bibirku belum saya sempurnakan dalam hati dan pikiran. Selalu ingin jadi yang pertama padahal yang pertama dekat dengan angka nol