Malam itu syahdu, malam itu candu. Sebuah memori kembali dihadirkan dari dua insan yang memadu cinta di bawah purnama, tepat di bawah langit Moskow. Meskipun raga kedua insan tersebut tak hadir, tapi dalam sebuah simfoni dan tarian balet dibayangkan kedua anak mereka, Aksan Sjuman yang juga perwakilan dari anggota komite dari Dewan Kesenian Jakarta dibantu oleh
Jakarta City Philarmonic membuat pertunjukan musik tersebut layaknya sebuah broadway
. Sedangkan
 putra lainnya
, Arya Yudistira Sjuman selaku koreografer yang juga mengajar di
Ballet Sumber Cipta membantu menyempurnakan ilmu-ilmu peninggalan dari sang Ibunda menjadi sebuah tarian yang penuh makna, indah, terasa mahal dan juga berkelas.
KEMBALI KE ARTIKEL