Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Pandangan Sam Ratu Langie Mengenai Indie-Weerbaar

16 Juli 2015   13:26 Diperbarui: 16 Juli 2015   13:26 199 0
Pada akhir 1916, Sam Ratu Langie, yang sudah tidak lagi menjadi ketua Indische Vereeniging, membuat ceramah di Wageningen berjudul “Pengajaran dan Ketahanan untuk Hindia.” Untuk menghadapi ancaman Jepang dan Cina, menurut Ratu Langie diperlukan kesatuan yang di dasarkan pada “rasa cinta kepada tanah kelahiran bersama. Bagaimanakah kita harus memajukan kesetiakawan itu? Yaitu melalui ‘pengajaran.’ Bagaimanakah memantapkan kesatuan itu? Yaitu melalui ‘ketahanan rakyat.’” Ratu Langie beranggapan: “Milisi pribumi adalah suatu keharusan.” Tentang tujuan politik yang hendak di capai dengan pembentukan milisi itu, dikatakannya: “Orang-orang yang keras hati berangkali menginginkan, agar bersama dengan milisi diberikan hak-hak lsin kepada orang pribumi. Itu memang adil. Masa depan Hindia terletak dalam pergabungannya dengan Negeri Belanda. Dengan pemerintahan yang adil, pergabungan itu harus mengantarkan Hindia ke ketinggian peradaban yang mungkin dicapainya dan dengan demikian dapat kiranya meletakkan ikatan yang tidak kenal putus.” Sesudah datangnya delegasi, ia mengemukakan pendirian yang tegas dan berani. Ia mendukung tuntutan Boedi Oetomo dan Sarekat Islam untuk diberikan hak-hak politik yang lebih banyak. Selama berada di Negeri Belanda, Ratu Langie selain belajar, sangat produktif dalam tulis menulis. Ia juga mempublikasikan sejumlah karya sastra. Ia menulis sejumlah legenda Minahasa untuk majalah De Amsterdammer, sebuah ceritera sedih tentang cinta ‘pemuda berkulit sawo mateng dengan pemudi berkulit putih,’ dan sejumlah cerita kepahlawanan dalam majalah Indie mengenai kegagahan tentara KNIL asal Minahasa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun