Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Artikel Utama

Asisten Rumah Tangga Kami Seorang Sarjana

2 Mei 2012   11:45 Diperbarui: 1 Juli 2015   15:30 1737 14
Bagi keluarga pekerja seperti kami, yang masih harus berangkat pagi pulang malam demi sepiring iwak peyek sego jagung *:senyum, kebutuhan akan asisten rumah tangga merupakan hal yang wajib, apalagi keberadaan dua orang krucil di rumah kami. Dalam perjalanan waktu kami sudah melewati pergantian asisten rumah tangga beberapa kali. Asisten yang pertama bertahan kurang lebih dua tahun, pulang ketika lebaran tiba dan tidak mau balik lagi. Akhirnya kita ganti dengan asisten yang kedua yang dapat dari kampung saat pulang mudik sebagai pengganti, bertahan hampir satu tahun. Nah, pas turn over yang ketiga, kami mulai sedikit mengalami kesulitan untuk mencari orang yang pas, beberapa kali interview selalu tidak deal. Bukan karena kami menolak sang calon asisten, tapi mereka yang mundur ketika dikasih tahu tanggung jawab kerjaannya, yang memberatkan adalah ketika tahu ada dua krucil di dalamnya, "paling susah ngurus anak kecil" kata mereka. Last minute sebelum kami pasrah karena besok pagi sudah harus bertolak lagi untuk pulang, sorenya kita dapat informasi ada yang bersedia. Akhirnya tanpa banyak pertimbangan langsung kita boyong sang asisten malam itu juga pamitan kepada kedua orang tuanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun