Pagi ini aku antar anakku sekolah. Karena jaraknya tidak begitu jauh aku antar dia dengan sepeda motor baruku. Sebenarnya aku mempunyai sepeda motor lain yang sangat setia menemaniku sejak aku SMP kelas 2. Kalau misalnya motorku itu anakku, mungkin dia sudah kudorong-dorong untuk cepat menikah karena usianya sudah menginjak 30 tahun. Aku tidak mau menggantinya walaupun suamiku berkali-kali membujukku untuk mengganti dengan yang baru. Kenapa harus diganti, jawabku suatu ketika. tidak pernah rewel, modelnyapun tidak terlalu ketinggalan, chasis malah lebih kuat dari motor model sekarang. Pokoknya aku setia padanya dan tak akan berpaling. Hanya karena musim bensin oplosan yang baru-baru ini terjadi atau memang karena motorku sudah dimakan usia, maka sepeda motorku terpaksa opname di bengkel. Agar acara mengantar anak dan belanja tidak terganggu, maka aku harus mengkhianati kesetiaanku padanya, kuiyakan saja ketika suamiku menawariku dengan motor baru.