Wacana Partai Lokal di Papua: Demokrasi atau Disintegrasi?
28 Agustus 2014 22:14Diperbarui: 18 Juni 2015 02:163722
Dua tahun lalu saya pernah memposting topik ini di bawah judul “Wacana Partai Lokal di Papua Belum Populer”. http://politik.kompasiana.com/2012/07/27/wacana-partai-lokal-di-papua-belum-populer-480195.html Waktu itu ada sejumlah politisi Papua menginginkannya (Parpol lokal) sebagai solusi alternatif guna meredam gejolak politik di wilayah itu. Dengan adanya parlok diharapkan aspirasi sebagian warga Papua yang tidak terakomodasikan melalui parpol nasional mendapat saluran legal.
Wacana ini kembali muncul dalam dialog Gubernur Papua Lukas Enembe dengan Presiden SBY di Biak dalam kunjungan Presiden SBYke daerah itu pekan lalu. Menurut Gubernur, parpol lokal di Papua bertujuan untuk mewadahi berbagai aspirasi yang berkembang di Papua dalam satu bingkai yang sama, yaitu bingkai NKRI. Sehingga kelompok Papua merdeka (mengutip istilah Lukas Enembe, ‘sudara-saudara yang masih berseberangan’) bisa diakomodir dalam parpol lokal itu.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.