Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tuhan Masih Menjabat Tangan Si Koruptor

21 Januari 2014   15:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:37 15 0
Uh, selalu terasa sesak mengingatnya

Rentetan waktu yang tercoreng-moreng ulah salah

Menyisakan perih jauh lebih dalam di dada

Tidak ada yang patut dipersalahkan

Kalau derita membajui diri sempurna

Elok, rupawan, dan pesakitan

Jika senja masih terlihat indah

Mestinya mampu bibir ini menarikan senyum

Seperti saat raga masih berbelenggu korupsi

Tak sadar lukanya, tak sadar sakitnya

Aku melapalkan namaMu

Penggenggam nafas sekali cekik mati

Sebab namaMu sangat indah dan membuat segan

Dalam rasa perih yang tak pernah terusir ini

Sudi setia dan lembut membelaiku sayang

Aku menghindariMu

Sebab ketaklayakan itu nyata bagiku

Tuhan, jangan sayangi aku yang koruptor

Sebab manusia-manusia tak lagi menyayangiku

Biar aku tanggung arti sesal ini

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun