Di ibukota waktu itu, hujan baru saja berlalu. Menyisakan angin malam yang terasa begitu membelai kulit. Tetapi seperti tidak ada masalah yang berarti, sepanjang pinggiran rel kereta api Gunung Antang tetap saja ramai. Bahkan bisa dikatakan sangat ramai. Setidaknya terlihat ada seratusan perempuan yang berpenampilan mengundang birahi. Belum lagi jika dihitung para lelaki yang ada di sana. Dentuman musik
house yang
nyaring menambah semarak keramaian tempat itu.
KEMBALI KE ARTIKEL