Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Jamuan Makan ala Jawa

31 Desember 2013   13:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:19 267 1
[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="jamuan makan a la Jawa"][/caption] Yang namanya tata cara jamuan makan ternyata tidak hanya dimonopoli oleh jamuan makan a la barat saja loh pembaca. Ternyata didalam kebudayaan Jawa, masyarakat Jawa juga mengembangkan tata cara jamuannya tersendiri. Walaupun jika ditelaah lebih jauh, tata cara ini juga berkembang dan mendapatkan pengaruh dari berbagai budaya yang masuk ke tanah Jawa. Sebagai salah satu pusat silang perdagangan dan tentunya juga budaya, Nusa Jawa merangkul berbagai elemen untuk disesuaikan bagi orang-orang Jawa. Tata cara jamuan a la Jawa adalah sebagai berikut: Babak Pertama: Ketika para tamu datang, dihidangkan minuman. Biasanya minuman yang dihidangkan adalah teh hangat manis. Bersama dengan minuman dihidangkan juga aneka kue-kue ringan. Kadangkala kue-kue ini dihitung sebagai bagian yang terpisah tapi seringkali jika saya amati lebih menjadi satu kesatuan bagian. Pengalaman saya, selain teh, kadangkala kopi juga dihidangkan di awal dan dihidangkan lagi di akhir jamuan. Babak Kedua: Gelas-gelas teh yang sudah habis atau ¾ habis (dalam budaya jawa tidak pantas menghabiskan minuman hingga tandas he he he he he….) diambil bersama dengan kue-kue. Maka ganti nasi dan aneka lauk pauk yang keluar atau bisa juga para tamu pindah keruang makan. Karena tidak mengenal konsep hidangan utama maka nasi dan lauk pauknya menjadi elemen utama dari acara jamuan. Babak Ketiga: Setelah nasi dan lauk pauk keluar dan sisa-sisanya diambil ke belakang maka giliran hidangan penutup yang keluar. Umumnya buah menjadi pilihan utama atau buah yang diolah menjadi es buah. Tapi karena pengaruh Eropa bisa juga hidangan penutup berupa pudding atau es krim. Babak Keempat: Setelah makan maka saatnya untuk kopi time…! Keluarlah kopi bersamakelethikan. Klelethikan adalah sebutan untuk makanan ringan yang jika saat dimakan akan mengeluarkan suara klithak klithik seperti kacang, emping atau marning jagung. So… Siapa bilang jamuan makan a la Jawa gak ribet bin panjang ? Jadi penasaran juga nih kira-kira di daerah lain di Nusatara bagaimana ya tata cara makannya? :) Tinjauan Pustaka : Nusa Jawa Silang Budaya ~Dennys Lombart Tambah pengetahuanmu tentang kuliner melalui artikel-artikel menarik dan review-review kuliner lainnya di sini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun