akan tetapi kenyataanya setelah mengikuti perkuliahan, mayoritas dai mahasiswa sekarang sangat sungkan atau enggan untuk keluar dari zona nyaman, dalam arti disini adalah mereka terlalu nyaman dengan apa yang sudah ada, tanpa mampu mengkritisi yang menurut mereka memang kurang. Melihat kebanyakan mahaiswa saat ini pintar tapi tidak cerdas, yang berarti mereka memang pintar dalam dunia akademis akan tetapi kurang peka dan bahkan tidak mampu untuk menghadapi realita lingkungan yang kurang memadai atau sebagainya, lalu bagaimana akan dikatan sebagai agen perubahan? berfikir untuk bebas saja enggan, yang ada ya hanya jalan itu-itu saja.
Jujur saya pribadi orang yang paling malas bila membicarakan setelah lulus kamu mau jadi apa? dan dari mereka akan menjawab sebagai pegawainya saja, yang SH pikirannya ingin kerja di notaris atau pengadilan, yang SE ingin kerja di bank, dan yang Spd ingin jadi Guru dll.
kalau seperti ini terus bagaimana pengangguran tidak akan bertambah? berapa ribu saja pertahun Universitas mencetak sarjana, dan dari sekian banyak sarjana itu hanya berfikiran kerja, jarang sekali yang berfikiran untuk menciptakan lapangan kerja. bahkan ketika saya mendengar salah satu kawan yang bertanya bahwa lapangan pekerjaan di Jawa tengah sudah sangat tipis, trus nanti kita gimana ya? miris sekali mendengarnya, seorang Mahasiswa yang mahanya siswa masih ketakutan tidak dapat pekerjaan,