Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Penipu Berpendidikan Tinggi

14 Januari 2016   10:36 Diperbarui: 15 Juli 2016   11:06 12 0
Heboh. Siapa yang menyangka sebuah pin Blackberry bisa mendapatkan hadiah minimal 50 juta Rupiah ?
Perekonomian yang carut marut di Indonesia sekarang begitu banyak menghasilkan kesenjangan yang begitu terasa. Orang susah tambah susah karena ketidakjelasan harga barang konsumtif yang tiada hari naik turun. Orang kaya pun ikut merasakannya, bukannya Usahanya tambah maju atau penghasilannya tambah besar, yang ada perusahaan harus banting stir kanan dan kiri agar usaha tetap exist. Iming-imingan dengan hadiah besar mungkin akan terasa membuat kasat mata para Korban acak yang kebetulan sedang dilanda perekonomian yang sulit.
"Teknologi yang makin canggih", media sosial yang makin marak dimunculkan, kemudahan akses internet, membuat hidup ini terasa indah. Beda zaman beda pekerjaan. Internet dan teknologi merupakan makanan sehari-hari di era sekarang ini. sedikit melangkah namun banyak yang didapatkan. seolah Internet dan teknologi itu mengecilkan wahana dunia yang terlihat begitu besar. Apa efek dari kecanggihan ini ?
Penculikan anak lewat media sosial, Doktrinisasi Faham, Pembunuhan Karakter, Ghibah-gibah yang bermunculan, Bahkan sampai Penipuan ONLINE merajalela dengan kehadiran teknologi ini. Hebatnya mereka para pelaku, adalah penguasa dari teknologi tersebut. mereka mampu membuat begitu indahnya pandangan mata para stakeholders mereka. Penipuan Online di era sekarang ini begitu rapih. Banyak dari kita, adalah salah satu korbannya. Dimulai dari kehilangan anggota keluarga, kehilangan barang dan yang pasti banyak para penipu ini ingin mendapatkan uang gratis dari para korbannya. Wow.
dimulai dari 300 ribu bahkan sampai puluhan juta rupiah. Perencanaan yang matang agar terlihat meyakinkan para mangsanya dilakukan oleh para penipu ini. Apa daya .. apa yang sudah di transfer tidak dapat dikembalikan ? (mungkin ini salah satu kelemahan bank yang digunakan oleh para penipu untuk mendapatkan uang gratis)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun