Beberapa waktu terakhir, kompasiana sedang diramaikan oleh fenomena instant. Ada sastra instant, mie instant, komen instant (spam). Tanpa disadari, ketika dikompasiana sedang ramai membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan yang instant, aku juga sedang dalam tahap instant-nisasi. Terinspirasi dan termotivasi oleh tulisan-tulisan para senior di kompasiana, seperti pak Julianto Simanjuntak, bunda Pipiet Senja, ada keinginan yang menggebu untuk mengumpulkan karya-karyaku menjadi satu buku. Walaupun aku sangat menyadari kalau tulisan-tulisanku masih sangat jauh dari kategori indah dan sempurna. Tapi terdorong oleh motivasi yang begitu kuat, ku coba lah untuk menata tulisan-tulisan tersebut dalam satu buku mini yang kuberi judul Facebook, Reuni, dan CLBK. Buku ini berisi kumpulan cerpen. Dengan mengambil paket murah, bermodal 2 juta, aku titipkan naskah tersebut ke salah satu penerbit besar di Yogya. Tanggal 1 aku mengirim naskah ke penerbit melalui e-mail. Pembicaran mengenai tekhnis, layout, dan sebagainya juga kami bicarakan melalui e-mail. Setelah layout jadi, kusetujui untuk naik cetak, semua juga dilakukan melalui e-mail. Tepat 10 hari dari mulai pengiriman naskah mentah, buku-ku jadi. Tanpa perenungan dan persemedian selama 40 hari 40 puluh malam, sekarang aku sudah memiliki buku, walau cuma buku instant dengan modal pas-pasan. Alhamdulillah yah....hasil cetak perdana semuanya sudah ordered oleh teman-teman SMA, teman-teman kuliah, juga teman-teman di FB. Tiga diantara cerpen-cerpen yang ada di buku-ku, pernah ku uji tayang di fiksiana fiksi.kompasiana.com/cerpen/2011/11/02/surat-untuk-bang-poltak fiksi.kompasiana.com/cerpen/2011/10/22/detektif-facebook fiksi.kompasiana.com/cerpen/2011/10/21/semerah-nafsuku-seputih-cintamu-part 1
KEMBALI KE ARTIKEL