Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mengecap Lara

21 Juli 2010   05:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:42 68 0
Aku tahu waktu kita tak banyak. Menghitung tetes-tetes airmata itu sesak. Telah kupilih dengan terpaksa menjadi orang asing di kediamanku. Ini rumahku. Sudah kauberikan sebagai pusaka yang mengenyangkanku. Dulu. Ketika kebun anggur masih terus rindang pokoknya dan burung-burung kecil masih berkicau riang di pucuknya. Aku tahu waktu kita tak banyak. Tungku-tungku asa telah penuh dipembakaran. Ingin mengabu lalu berkawan debu. Cinta yang kauperam untukku telah pendek nyawa. Menggiling kau dengannya di pusaka yang mengenyangkanku. Benar kiranya umurku menuju habis. Pusaka untukku kini nisan. telah kupilih dengan terpaksa... Kamboja mengering lara sendiri

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun