Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Peluk yang Tak Utuh – Catatan di Satu Masa

1 Juli 2010   03:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:10 115 0
: Kekasih tak sampai Belum genap rinduku. Itu yang kukatakan padamu. Tapi lupa kapan kuucap. Rasanya sudah lebih dari bulan yang lalu. Setelah itu, kita membekukan segala ungkapan hati. Kadang tatap matapun tak berani beradu. Bagai peralihan siang dan malam, hanya bersapa sesaat, cepat berlalu dan terkubur dalam kelam malam. Belum genap rinduku. Kaupun tahu betapa aku terlarut dalam segala nuansa. Ada resah gelisah gundah gulana terkandung dalam rahim hatiku. Ah, beginilah rasanya jika aku membiarkan angin itu masuk dengan sukarela. Padahal sudah diingatkan bahwa aku tak boleh lagi membuka pintu itu walau sedikit saja. Inilah terlahir. Belum genap rinduku. Semakin hari semakin bertambah rekah. Bertumbuh meski aku memejam dan kubenamkan dalam-dalam. Ah…Entah sampai kapan ini bersemi sendiri. Belum genap rinduku…hingga satu saat kau kabulkan pintaku, memelukmu tuk tuntaskan rinduku. Hanya sebuah pelukan yang tak utuh… dan semuanya kini menguap… tak ingin kugenapkan rinduku padamu, lagi. Mei, 2010

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun